Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2025

Mendidik dengan Hati

 Hari ini cuacanya sangat tidak bersahabat, hujan ysng deras dengan kondisi jalan yang banjir dan banyak longsoran tanah dan batu saya berangkat ke sekolah pagi-pagi sekali. Sesampainya di sekolah sekitar 07.15, hanya ada beberapa orang siswa yang juga baru tiba dengan sedikit basah dengan harapan dapat belajar dengan baik. Mereka adalah anak-anak yang kurang beruntung yang terpaksa mendapatkan layanan pendidikan yang buruk karena kemiskinan struktural yang disebabkan oleh sistem. Pengelolahan pendidikan yang sangat buruk berdampak besar pada anak-anak ini yang tentunya tidak menyadari entah sampai kapan. Belum ada seorang gurupun yang datang, dan saya sempat menyapa seorang anak yang juga datang dari tempat yang jaraknya lumayan jauh dari sekolah. setiap harinya mereka harus berjalan kaki 1 sampai 2 jam dengan kondisi jalan yang becek dan hutan, dan sesampainya di sekolah. mereka tidak mendapatkan apa-apa. Sungguh kejam sistem ini menindas mereka yang tanpa dosa terlahir miskin. D...

Konsistensi

 Hal-hal besar selalu dimulai dari kumpulan-kumpulan hal kecil yang dilakukan secara konsisten. Tidak mudah menjaga konsistensi karena kita tentunya tau bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk yang cepat bosan. Tetapi hal yang membedakan antara seorang porfesional adalah mereka akan tetap melakukannya dengan sebaik-baiknya walaupun mereka merasa malas dan bosan. sehingga rasa malas dan bosan itu akan hilang dengan sendirinnya. menjadi guru tentunya kita akan berhadapan dengan yang namanya rutinitas, terkadang membosankan terlebih jika lingkungan sekitar tidak mendukung anda untuk berlaku profesional. tetapi stoikisme sangat perlu disini agar kebiasaan baik yang sudah dibangun tidak terpengaruh oleh perilaku orang lain.

Stoikisme

 Kita tidak perlu mencoba membuat orang lain untuk ikut apa yang kita inginkan bahkan walaupun itu orang yang paling dekat dengan kita, Karena pada dasarnya mengubah orang lain adalah hal yang berada diluar kendali kita. Fokus pada perubahan diri dan apa yang akan kita lakukan dan mencoba menyesuaikan diri dengan apa yang terjadil

8 Januari 2025 faktor eksternal yang mempengaruhi kebiasaan seseorang

 pada dasarnya tingkah laku manusuiia sangat terpengaruh oleh orang lain atau pengaruh eksternal, secara tidak sadar tingkah laku kita akan mengikuti apa yang berlaku pada masyarakat kebanyakan dan bahkan seberat atau sesulit apapun kebiasaan itu tidak akan terasa sebagai beban jika memang itu sudah menjadi kebiasaan umum. sorang terdekat bisa memberi pengaruh terhadap tingkah laku, itulah sebabnya banyak orang tua yang selalu menasihati untuk dapat memilih teman yang tepat.selain orang terdekat orang k=banyak juga dapat mempebgaruki tingkah laku dan kebiasaan seseorang, sesuatu yang salah akan dianggap benar jika dilakukan oieh  orang banyak.yang terakir adalah orang yang berkuasa. orang yang berkuadas dapoat memopengaruhi kebiasaan seseorang karena dengan kuasanya dia dapat memerintah dan memaksa seseoirang untuk dapat melakukan hal yang diinginkannya.
 catatan Harian 07 januari 2024 Perubahan positif kecil jika dilaksanakan secara terus menerus akan menjadi kebuasaan. Pada hari ini saya masih bersemangat menjalani program pembiasaan positif. beberapa kegiatan yang sudah dijalankan diantaranya adalah mengerjakan pekerjaaan di sekolah sesuai dengan jamnya serta berolahraga rutin 1 jam. istirahat kurang lbih 7 jam dan mengasah kemampuan baru hari ke 2. Pemikiran yang didapat pada hari ini adalah, adakalanya kita tidak perlu terlarut pada kegagalan dan kesalahan dan menyesali terlalu mendalam. cukup diambil pelajarannya dan tetap berusaha untuk memperbaiki.

Catatan harian, 06 Januari 2025

Dopamin adalah zat yang sangat berpengaruh dalam membentuk kebiasaan karena akan muncul sebagai reaksi hormonal. Untuk itu saya akan mempelajari lebih lanjut dalam buku atomic habit. Hal yang ingin saya katakan pada hari ini adalah bahwa dalam menperjangkan suatu perubahan dalam diri perlu aksi konkret yang diwujudkan dalam penyesuaian lingkungan. Lingkungan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penginstalan kebiasaan baru. Sebagai  guru saya ingin membuat sebuah penelitian kecil; bagaimana mengubah kebiasaaan buruk peserta didik. dan besok tanggal 07 Januari 2025 merupakan hari pertama masuk sekolah, mungkin akan ada rencana baru yang akan saya lakukan. hari ini juga merupakan hari pertama saya menyempatkan waktu untuk 1 berolahraga dan 1 jam belajar bahasa baru. Mudah2han hal ini selalu konsisten saya lakukan.

**Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa?**

  Sebelum saya menuliskan refleksi ini, saya akan memulainya dengan alasan utama mengapa saya akhirnya memilih menjadi seorang guru. Jawabannya adalah ketidaktahuan. Setelah menyelesaikan pendidikan di tingkat SMA, saya tidak punya gambaran apa yang akan saya lakukan selanjutnya. Saya tidak punya cita-cita, tidak tahu bagaimana dunia kerja itu, dan merasa masih di bawah tanggung jawab orang tua. Saya juga tidak mengerti tentang dunia perkuliahan. Bagi saya, kuliah adalah lanjutan dari pendidikan dasar dan menengah yang harus dijalani, seperti kebanyakan orang. Saya **tidak tahu** bahwa kuliah adalah langkah awal untuk memutuskan “seseorang seperti apa” saya akan menjadi di masa depan. Saya rasa banyak anak lain yang mengalami hal serupa, karena ketidaktahuan ini mungkin disebabkan karena tidak ada yang memberi tahu. Orang tua saya tidak memberitahu, karena mereka sendiri tidak pernah berkuliah. Guru saya juga tidak memberi tahu, karena mungkin mereka merasa itu bukan tugas mereka; ...