Mendidik dengan Hati

 Hari ini cuacanya sangat tidak bersahabat, hujan ysng deras dengan kondisi jalan yang banjir dan banyak longsoran tanah dan batu saya berangkat ke sekolah pagi-pagi sekali. Sesampainya di sekolah sekitar 07.15, hanya ada beberapa orang siswa yang juga baru tiba dengan sedikit basah dengan harapan dapat belajar dengan baik. Mereka adalah anak-anak yang kurang beruntung yang terpaksa mendapatkan layanan pendidikan yang buruk karena kemiskinan struktural yang disebabkan oleh sistem. Pengelolahan pendidikan yang sangat buruk berdampak besar pada anak-anak ini yang tentunya tidak menyadari entah sampai kapan.

Belum ada seorang gurupun yang datang, dan saya sempat menyapa seorang anak yang juga datang dari tempat yang jaraknya lumayan jauh dari sekolah. setiap harinya mereka harus berjalan kaki 1 sampai 2 jam dengan kondisi jalan yang becek dan hutan, dan sesampainya di sekolah. mereka tidak mendapatkan apa-apa. Sungguh kejam sistem ini menindas mereka yang tanpa dosa terlahir miskin.

Dan lihatlah para pendidik menjadi bagian dari sistem yang sudah rusak ini. sudah hilang rasa empati dan kepedulian terhadap mereka. jangankan bicara profesionalitas, kami para pendik bahkan sudah lupa kalau telah makan dari pajak negara dan memuntahkan keserakahan. liatlah kelas-kelas yang kosong menanti isi kepala yang kosong. Ini adalah sistem yang menjajah karena kami adalah bagian dari kemiskinan

tak ada orang yang lebih kaya dari pada mereka yang hidupnya berguna bagi sesamanya. Marilah kida mendidik dengan hati dan kepedulian karena ini adalah satu-satu cara melawan tirani sistem yang siap menerkam para kaum miskin struktural.