Tugas
keseharian yang menumpuk, administrasi yang rumit, padatnya jam mengajar
ditambah lagi dengan tingkah laku peserta didik yang terkadang membuat sakit
hati adalah makanan sehari-hari dari seorang guru. Bukanya mau menjelek-jelekan
atau tidak senang terhadap profesi mulia ini, tetapi saya menulis tulisan ini hanya sebagai sharing kepada
teman-teman guru muda seperjuangan, teman teman mahasiswa FKIP juga kepada
adik-adik yang sekarang lagi memilih jurusan keguruan untuk melanjutkan
pendidikanya.
Banyak
suka duka yang dialami guru, kadang ada hal yang menyenangkan yang dapat
terjadi, terlebih ketika menyaksikan adik-adik didiknya mengerti dengan apa
yang dijelaskan. Atau kebahagiaan kecil ketika lewat di koridor kelas dan ada
senyuman ramah dari para peserta didik yang mengiringi ucapan selamat. Namun
banyak juga keresahan yang terjadi yang sering dialami dalam perjalanan
menggeluti profesi ini. Walaupun baru setahun menjalani profesi ini ada hal-hal yang saya kira sudah
tidak asing lagi dialami oleh rekan-rekan guru, dan saya pikir ini layak untuk
dibagikan dan menjadi bahan refleksi .Berikut beberapa hal yang sudah biasa
dialami oleh para guru
Guru ditutut untuk selalu
sempurna
Menjadi guru berarti seseorang
harus siap untuk menjadi panutan dan teladan. Guru selalu dituntut untuk
bersikap baik dan membuat yang terbaik. Lebih parahnya lagi masyarakat sering
beranggapan bahwa guru itu adalah orang yang tahu dan mengerti segala hal. Maka
tak jarang dalam kehidupan bermasyarakat, guru-guru banyak dipercayakan
memegang peran peran penting dalam organisasi kemasyarakatan. Sebagai guru muda
dan masih dalam tahap belajar tentu ini menjadi tantangan tersendiri karena
memacu diri untuk bisa menguasai segala bidang.
Guru
harus terus belajar
Sebagai guru tentu tak pernah
lepas dari rutinitas belajar. Guru yang tidak belajar, pengetahuanya tidak akan
berkembang dan pada akhirnya hanya mengajarkan hal yang sama tiap tahunnya
tanpa adanya perubahan metode. Tak jarang, siswa seringkali meremehkan
guru-guru yang kurang wawasan dan bahkan mencemooh. Tentu ini menjadi hal yang
memalukan seperti ketika seorang guru tidak menguasai materi yang diajarkan di
kelasnya. Saya juga pernah mengalami hal yang sama ketika akan menjelaskan
seuatu namun tiba-tiba gugup dan tidak bisa menjelaskan dengan baik, namun
pribahasa ala bisa karena biasa pun berlaku. Perlahan-lahan kejadian seperti
inipun hilang dikarenakan sebelum memasuki kelas kesiapan adalah segalanya.
Sebelum meminta adik-adik peserta didik untuk belajar, guru harus pertama kali
orang yang belajar dan menunjukan caranya untuk mempelajari suatu mater.
Memang tidak ada sanksi khusus
untuk guru yang malas belajar seperti halnya siswa yang malas, namun sanksi
moral dan nurani terkadang lebih keras dibandingkan dengan sanksi fisik.
Semua
tingkah laku guru disoroti
Kalau televisi sering menyoroti
tingkah laku selebriti atau tokoh politik, sebenarnya gurulah yang menjadi
orang yang paling sering disoroti tingkah lakunya oleh masyarakat, selain karena
lebih dekat dengan masyarakat, ketika seseorang memutuskan untuk menekuni
profesi ini, berarti siap untuk memikul tanggung jawab moral untuk menjadi
teladan yang baik bagi adik-adik didikanya juga kepada masyarakat pada umumnya.
Saya juga menyadari bahwa ini juga merupakan tanggung jawab yang berat, tetapi
menanggung sesuatu yang berat sudah menjadi kebiasaan seorang guru jadi tidak
ada kata tidak bisa untuk suatu perubahan yang lebih baik.
Penampilan yang
biasa-biasa saja
Bukan hal baru lagi kalau kita
menyaksikan banyak penampilan guru yang terkesan monoton dan tidak
memperhatikan perkembangan mode busana. Bajunya yang itu-itu saja, dan potongan
rambut yang klasik memang menjadi penampilan sehari-hari seorang guru, asalkan
sopan dan bersih. Memang tidak semua guru berpenampilan klasik, namun terkadang
guru yang terlalu berlebihan mementingkan penampilan mendapat sorotan penilaian
negatif dari masyarakat. Saya juga sering merasa bahwa urusan busana adalah
urusan masing-masing pribadi, namun karena guru selalu menjadi sorotan, mau
tidak mau, suka tidak suka harus mengikuti standar berpakaian yang sudah
ditetapkan ( walaupun aslinya sering mengabaikan ini heheheeee…..)
Lembur
ekstra
Tak jarang guru membawa
pekerjaannya di sekolah ke rumah untuk diselesaikan. Baik berkas administrasi,
perangkat pembelajaran, materi ajar juga memeriksa hasil pekerjaan siswa sering
menjadi pekerjaan eksta yang dilakukan guru hingga larut malam. Namun semuanya
dilakukan tanpa beban karena memang banyak guru sudah benar-benar mencintai
profesinya.
Banyak
waktu liburan
Salah satu keuntungan menjadi
guru adalah banyaknya waktu liburan, karena bekerja di lingkungan sekolah.
Karena itu para guru biasanya memiliki waktu “me time” yang banyak dan sering berliburan.
Terkenal
Sekali lagi bukan hanya selebrity
dan tokoh politik yang terkenal guru pun demikian. Yah bayangkan saja seorang
guru mengajar di kelas yang jumlah siswanya 40 orang, berarti sudah 40 orang
yang menngenalnya, belum lagi ditambah dengan kelas-kelas yang lain dan tergantung
berapa lama guru tersebut mengajar. Walaupun tidak pernah menjadi tranding
topic di medsos seperti para selebrity atau tokoh politik, namun percayalah
setiap orang pasti mengingat siapa gurunya :D
maju
salah mundur salah
salah seorang guru saya pernah
bercerita tentang profesinya. Saya masih ingat kalimat beliau seperti ini :
“menjadi guru itu dilema, ibarat kaki kirinya berada di neraka dan kaki kanan
berada di surga”. Awalnya saya tidak mengerti apa maksud dari perkataaan
beliau, namun setelah setahun menekuni profesi ini saya akhirnya sedikit
memahami. Menjadi guru memang dilema, setiap tindakanya harus benar-benar
bijaksana agar tidak terjadi kesalahpahaman. Banyak sekali guru-guru yang
dipidana karena proses mendidik, walaupun tujuanya baik namun cara didikanya
dianggap salah oleh masyarakat. Selain itu guru juga terkadang harus berkorban
untuk berbuat Dosa demi masa depan anak didiknya, walaupun menentang dengan
hati nuraninya. L L
Tingkat
Kesejahteraan rendah
Kalau mau kaya, sebaiknya menjauhlah
dari profesi guru setidaknya itulah yang sering orang-orang katakan. Tingkat
kesejahteraan guru di Indonesia memang memprihatinkan, pendapatan yang
diperoleh terkadang hanya dicukup-cukupi untuk keperluan sehari-hari. Miris
memang, tetapi begitulah kondisi ribuan pahlawan tanpa tanda jasa kita. Dan
sebagai seseorang yang baru mempelajari profesi ini akhirnya saya juga harus
menyadari bahwa uang bukan segalanya,walaupun memang segalanya butuh uang. Ada
kebahagian yang bisa ditemukan dalam setiap profesi yang dijalani tanpa harus
berkelimpahan uang,
Setidaknya
itulah hal – hal yang pada umunya dirasakan oleh para guru. Dunia pendidikan
indonesia ada ditangan para guru, pahlawan kemanusiaan. orang hebat bisa ada karena guru yang hebat.
Tetap mengembangkan diri sehingga menjadi guru-guru hebat sehingga melahirkan
generasi-generasi yang hebat. Salam good people :D
Casinos Near Me - Mapyro
BalasHapusCasinos Near Me - Find all 제주 출장안마 Casinos Near Me in one convenient 제천 출장안마 location. If you 전라북도 출장샵 are 계룡 출장안마 looking to go to a casino near you, you're in the 세종특별자치 출장안마 right place.